Maria Pintu Gerbang Surgawi
Penggambaran Bunda Maria secara simbolik dalam naskah-naskah suci memperlihatkan juga bagi kita, suatu pintu gerbang, yang dalam konteks ini menandakan kekuasaan Bunda kita atas Neraka sebagai Perantara yang Mulia dan menyatakan identitas mistisnya sebagai Bait Allah.
Simbol yang lain dari Perawan Maria adalah Pintu Gerbang, Dalam bahasa timur, pintu gerbang merupakan symbol kekuasaan. "Dalam berbagai Kitab Suci istilah "Gates" (pintu gerbang) sering kali berarti benteng; bagi orang timur pada umumnya istilah ini berarti kekuasaan mutlak dari suatu kota atau kerajaan. Sudah lazim di Timur tengah Kuno diadakan pengadilan pada pintu gerbang kota. Belum lama ini, kerajaan Turki disebut "The Sublime Gate"(pintu gerbang yang mulia). Pengertian demikian dapat kita temukan meskipun referensi itu agak negative dalam Injil dimana Yesus mengangkat Santo Petrus sebagai pemimpin dan dasar Gereja, sambil menjamin kepadanya kemenangan atas musuh-musuhnya dengan perkataan-perkataan, "Alam maut tidak akan menguasainya"(Gereja)(Mat 16 : 18). Dalam hal ini kami melihat bagaimana istilah "Pintu Gerbang" dalam bentuk jamak menandakan kekuasaan neraka.
Dalam Litani dari Loreto, Perawan Maria disebut Pintu Gerbang Surgawi ungkapan ini berarti bahwa Maria adalah jalan menuju benteng surgawi; Ia adalah pintu gerbang Firdaus. Tetapi bukan itu sajalah; kita juga dapat bahwa Maria adalah symbol kekuasaan dari Surga sebagai perlawanan terhadap kekuasaaan dari Neraka. Allah telah menempatkan di dalam diri Maria Rahmat Ilahi-Nya dan menjadikan dia pula Perantara Keselamatan, Penyalur semua Rahmat. Oleh karena itu, orang-orang kudus menamakan Perawan Maria "Yang Mahakuasa demi Rahmat Ilahi".
Gambaran dari pintu gerbang juga mengandung beberapa pengertian yang lain. Maria adalah Pintu Gerbang Surgawi dalam arti Mistis. Suatu pintu gerbang dipakai untuk membatasi atau mengizinkan memasuki suatu tempat. Oleh karena itu, melalui Maria kita dapat mesuk surga. "Dengan menjadi dagaing dalam Maria, Kristus dating ke dunia. Jadi melalui Maria jalan menuju surga telah dibuka kembali." Namun Maria masih lebih lagi dari suatu pintu gerbang ke Surga dengan kata lain, ialah Jalan Satu-satunya menuju Firdaus. (Kerajaan Damai) Ini berarti bahwa Allah Bapa telah menetukan supaya kita dapat diselamatkan, kita harus mengakui Maria sebagai Bunda kita, kita harus memiliki Devosi yang Kuat dan Besar kepadanya dan Mencintainya, kita harus berusaha untuk meniru segala kebijakannya.
Pintu Gerbang Firdaus ditutup karena Hawa tetapi berkat Maria pintu tersebut dibuka kembali, perkataan ini berarti menekankan kekuasaan Maria sebagai Perantara Keselamatn umat manusia. Ini karena ia adalah Bunda Allah, yang mengandung Putra Allah, Sang Penebus dan menganugerahi-Nya kepada Dunia. Tetapi ia juga perantara keselamatan karena ia adalah Penebus Serta dari umat manusia. Ia bekerjasama dengan Allah Putra dalam penyelamatan umat manusia dengan mengurbankan kedudukannya yang anmat besar yakni dengan menyatukan dirinya dengan Penderitaan Putranya selama Kesengsaraan dan Kematian-Nya di Salib.
Suatu lagu Liturgi latin memuji :
"Pintu gerbang yang menerangi kegelapan kami,
Engkau yang membuka Taman Eden bagi kami;
Malaui engkau Sang Penebus dating dan
Segala bangsa kembali kepada Bapa".
Dalam, sajak itu Maria dipuji karena malaui Dia sang penebus dating ke dunia dan melalui Dia segala bangsa dapat kembali kepada Bapa. Demikianlah bagaimana pintu-pintu gerbang Taman Eden (Firdaus), yakni pintu-pintu gerbang dari Firdaus duniawi ditutup oleh Allah setelah dosa asal Adam dan Hawa, dan dijaga beberapa Kerub (Kej 3 : 24).
Saat Nabi Yehezkiel melihat pintu gerbang dari Bait Allah, yang ia pandang dalam suatu penglihatan, berkata "Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu gerbang luar dari tempat kudus, yang menghadap ke timur, gerbang ini tertutup. Lalu Tuhan berfirman kepadaku, "Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan sibuka dan jangan seorang pun masuk dari situ".(Yeh 44 : 1-2)
Para bapa Gereja mengintrepretasi jalan ini dengan symbol-simbol Maria secara logika, melalui marialah Tuhan Yesus datang di dunia. Karena itu Dia adalah Bait Allah yang Baru, dengan lahirnya Yesus melalui Maria Tuhan menyucikan Dia dengan kehadiran-Nya, menyucikan Dia dengan keperawann-Nya. Oleh sebab itu, Gereja menyatakan Bunda maria sebagai Perawan Abadi. Dengan demikian, Maria menjadi contoh sublime bagi semua umat menusia yang dalam jejak kaki Maria hendak mengabdikan keperawanan jiwa dan raga mereka kepada Kristus serta memberi-Nya kepada dunia.
Sumber Majalah Missio Immaculatae International No 9 Nov.05
Doa kepada Hati Maria yang Tak Bernoda
(memorare St. Bernandus)
Ingatlah, O Perawan Maria yang amat murah hati,
bahwa belum pernah terdengar,
Seorang pun yang mencari perlindungan-Mu,
yang mohon pertolongan-Mu,
atau mengharapkan bantuan-Mu
terlantar ………..
Tergerak oleh keyakinan ini,
aku berlari kepada-Mu.
O Perawan segala perawan, Bundaku,
Kepada-Mulah aku dating,
aku pendosa, seraya mengadu menghadap hadirat-Mu.
Bunda Sang Sabda,
Jangan menolak permohonanku,
Melainkan, karena kemurahan Hati-Mu,
Dengan dan kabulkanlah.
Amin.
Doa Tiga Salam Maria
Santo Antonius dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Mauritio dan Santo Alfonsus de Liguori berjasa besar dalam mewartakan doa Tiga Salam Maria ini.
Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu.
Baik keluhuran Tuhan dan penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar selaras dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Bunda Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi "Tiga Salam Maria" aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar