Jumat, 18 Juli 2008


Santo Mikhael
Penolong bagi yang sakit dan sedang sekarat

St. Mikhael, Sang Malikat Perang, tidak hanya berfungsi sebagai pengawal perang Gereja. Di mana masa lalu, pada Gereja di daerah Timur, fungsi sebagai penyembuh juga diberikan kepadanya.

Tradisi menyebutkan bahwa pada tahun-tahun awal, St. mikhael menjadikan sebuah mata air muncul di dearah Chairotopa dekat Kolose dan semua yang memiliki penyakit dan mandi di sana sambail berseru kepada St. Mikhael akhirnya mengalami kesembuhan.
Yang lebih terkenal lagi adalah sumber-sumber mata air di mana St. Mikhael dikatakan telah menariknya kelur dari bebatuan di daerah Kolose. Para kaum pagan memerintahkan dilakukannnya upaya untuk menghancurkan sumber mata air yang datang dari st. Mikhael tersebut dengancara membanjirinya dengan air, tetapi Malaikat Perang membelah batu-batu yang ada di sana dengan kilat untuk memberikan tempat baru bagi air yang membanjiri tempat tersebut dan memisahkannya dengan air yang datang dari sumber mata air miliknya.
Di Konstantinopel, separti biasanya, St. Mikhael merupakan seorang penyembuh yang hebat dari Surga. Para penganut Kristen dari Mesir menempatkan sungai sumber kehidupan milik mereka, sungai Nil, di bawah perlindungan St. Mikhael. Di Roma, gereja-gereja didirikan dan dipersembahkan untuk St. Mikahel seperti yang terjadi pada gereja-gereja di tahun 494. Pada masa pemerintahan St. Gregorius memerintahkan untuk dilakukannya prosesi permohonan ampun dimana ia sendiri menggendong patung Perawan yang terbekati selama prosesi tersebut berlangsung.
Delapan puluh orang meninggal selama prosesi itu, tetapi St. Gregorius Agung terus melanjutkan doa-doanya. Ketika mereka sampai pada sebuah jembatan yang menyeberangi daerah Tiber, mereka mendengar lagu-lagu dari para malaikat diangkasa. Tiba-tiba di atas menara kastil San Angelo, St. Mikhael muncul dalam ukuran raksasa. Di tangan kananya ia memengemggam sebuah pedang yang dibenamkan di dalam sarungnya. Di saat yang bersamaan, musibah penyakit di kota itu perlahan-lahan menghilang.
Banyak dari instansi-instansi yang juga percaya akan adanya keajaiban alam mengilustrasikan kekuatan St. Mikhael untuk menyembuhkan penyakit yang juga diberikannya kepada St. Rafael, "Sang Penyembuh Penyakit dari Allah".
Walaupun kapten perang dari Gereja tuhan, St. Mikhael menaruh perhatian lebih pada kejadiaan-kejadiaan yang terjadi pada orang-orang yang memujanya, terutama pada musibah-musibah yang terjadi atas mereka, sementara ia tidak melihat permintaan pribadi mereka untuk kesembuhan di dalam keadaan apapun, biarlah kita tetap memiliki sebuah keyakinan untuk meminta bantuan kepadanya pada saat kita sedang mengalami sakit penyakit dan jika itu merupakan kehendak Tuhan bahwa kita boleh mengalami bantuan dari st. Mikhael, maka ia pasti akan datang untuk membantu kita melawan penyakit dan mengalami kesembuhan yang datang dari Drah Penebus.

St. Mikhael dan mereka yang sedang sekarat.
Bila di dalam belas kasih-Nya Bapa kita yang di Surga memutuskan untuk memanggil kita pulang. St. Mikhael akan melanjutkan pelayanannya sebagai maliakat atas kita sampai ia melihat kita telah sampai dengan selamat di gerbang kehidupan kekal. Karena tidak hanya pada saat kita masih hidup Sang malaikat Perang akan membentangi dan melindungi jiwa-jiwa kita, ia juga terutama adalah pengacara pada saat kematian kita. "Ia menyertai setiap orang yang sedang sekarat," "Karena tugas istimewa adalah untuk menerima jiwa-jiwa yang telah dipanggil, pada saat raganya berhenti berfungsi, Ia dengan ketenangannya yang mendamaikan dan keberadaannya yang bagai seorang pangeran, membawa mereka kepada Cahaya abadi dan memperkenalakan mereka kepada Rumah Kemuliaan Tuhan. Gereja Kudus sendiri yang memberitakan kepada kita pada kata-kata di saat Liturgi mengenai hak istimewa dari sang malaikat Perang yang Agung. Gereja mengajarkan kepada kita bahwa ia telah diperintahkan oleh Surga dan bahwa Tuhan telah memberikannya kuasa untuk membawa ke Surga jiwa-jiwa yang akan diterima di sana."
Ketika saat-saat terakhir dari karir duniawi kita semakin dekat dan kita dihadapkan pada situasi yang buruk dimana jiwa kita harus meninggalkan tubah kita yang telah sangat dicintainya untuk melewati gerbang kematian yang sangat sempit, setan dan iblis menjadi seperti singa-singa yang kelaparan ketika mereka mengupayakan serangan terakhir mereka untuk memenangkan jiwa-jiwa kita. Tetapi kita tidak perlu takut jika selama hidup kita memiliki Devosi kepada Darah Yang Suci dan telah dengan setia menghormati St. Mikhael dan memohon bantuannya pada saat-saat terakhir kita.

Di waktu-waktu tersebut ketika kita benar-benar membutuhkannya, Malaikat Perang yang tangguh, yang selalu siap untuk mendampingi jiwa-jiwa yang setia, akan datang sebagai bantuan untuk kita dengan kepemimpinannya yang mulia dan perkasaannya. Ia akan melingkupi kita dengan perlindungannya yang kuat dan akan membawa kita. Oleh karena itu sangatlah dianjurkan untuk memohon pertolongan St. Mikhael guna mendampingi kita saat-saat menjelang kematian kita.
Di tengah-tenggah tulisan St. Alfonsus Ligouri, kami menemukan sepaenggal cerita berikut mengenai penyertaan St. Mikhael pada saat menjelang kematian.
Seorang yang datang dari kaum ningrat di Polandia hidup bertahun-tahun di dalam kejahatan. Ketika saat-saat menjelang kematiaannya semakin mendekat, ia dipenuhi dengan terror dan tersiksa oleh penyesalan manakala ia menyadari kecerobohan yang sering ia lakukan sehingga ia merasa seperti tidak memiliki pengharapan. Tidak ada ucapan ataupun penyemangat yang dapat berarti baginya; ia menolak sepenuhnya setiap upaya keagamaan yang ingin dilakukan kepadanya"

"Pria tidak berbahagia ini, bagaimanapun juga, masih memiliki sedikti hormat kepada St> Mikhael dan Tuhan dengan belas kasih-Nya mengizinkan Malaikat Perang yang Suci itu untuk menghampirinya di perjuangan terakhirnya. St. Mikhael mendorong pria itu untuk mengakui dan mengatakan bahwa ia telah memohon untuk diberikan cukup waktu bagi pria itu untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh jiwanya."

"Tidak terlau lama setelah itu, dua pastor Dominikan datang ke rumah pria tiu, mengatakan bahwa seorang asing telah mengirim mereka ketempat itu. Pria yang sedang sakit itu menyadari bahwa ini merupakan pekerjaan tangan St. Mikhael. Ia mengakui semua dosa-dosanya di tengah-tengah tangisan penyesalannya, menerima Komuni Suci dengan Devosi yang sangat menyentuh dan menghembuskan nafas terkahirnya dengan indikasi yang sangat jelas bahwa jiwanya telah berdamai dengan Allah."

Sumber St. Mikhael and The Angels serta sumber-sumber lainnya.

Doa kepada St. Mikhael

Santo Mikhael Malaikat Agung,
Belalah kami pada hari pertempuran,
Jadilah pelindung kami,
Melawan kejahatan dan jebakan si jahat.

Dengan rendah hati kami mohon,
Kiranya Allah menghardiknya,
Dan semoga Engkau.
Hai Panglima Pasukan Surgawi,
Dengan kuasa Allah,
Mencampakan ke dalam neraka,
Setan dan semua roh jahat lain,
Yang berkeliaran di dunia,
Hendak membinasakan jiwa-jiwa.
Amin.

Maria Pintu Gerbang Surgawi


Maria Pintu Gerbang Surgawi



Penggambaran Bunda Maria secara simbolik dalam naskah-naskah suci memperlihatkan juga bagi kita, suatu pintu gerbang, yang dalam konteks ini menandakan kekuasaan Bunda kita atas Neraka sebagai Perantara yang Mulia dan menyatakan identitas mistisnya sebagai Bait Allah.

Simbol yang lain dari Perawan Maria adalah Pintu Gerbang, Dalam bahasa timur, pintu gerbang merupakan symbol kekuasaan. "Dalam berbagai Kitab Suci istilah "Gates" (pintu gerbang) sering kali berarti benteng; bagi orang timur pada umumnya istilah ini berarti kekuasaan mutlak dari suatu kota atau kerajaan. Sudah lazim di Timur tengah Kuno diadakan pengadilan pada pintu gerbang kota. Belum lama ini, kerajaan Turki disebut "The Sublime Gate"(pintu gerbang yang mulia). Pengertian demikian dapat kita temukan meskipun referensi itu agak negative dalam Injil dimana Yesus mengangkat Santo Petrus sebagai pemimpin dan dasar Gereja, sambil menjamin kepadanya kemenangan atas musuh-musuhnya dengan perkataan-perkataan, "Alam maut tidak akan menguasainya"(Gereja)(Mat 16 : 18). Dalam hal ini kami melihat bagaimana istilah "Pintu Gerbang" dalam bentuk jamak menandakan kekuasaan neraka.

Dalam Litani dari Loreto, Perawan Maria disebut Pintu Gerbang Surgawi ungkapan ini berarti bahwa Maria adalah jalan menuju benteng surgawi; Ia adalah pintu gerbang Firdaus. Tetapi bukan itu sajalah; kita juga dapat bahwa Maria adalah symbol kekuasaan dari Surga sebagai perlawanan terhadap kekuasaaan dari Neraka. Allah telah menempatkan di dalam diri Maria Rahmat Ilahi-Nya dan menjadikan dia pula Perantara Keselamatan, Penyalur semua Rahmat. Oleh karena itu, orang-orang kudus menamakan Perawan Maria "Yang Mahakuasa demi Rahmat Ilahi".

Gambaran dari pintu gerbang juga mengandung beberapa pengertian yang lain. Maria adalah Pintu Gerbang Surgawi dalam arti Mistis. Suatu pintu gerbang dipakai untuk membatasi atau mengizinkan memasuki suatu tempat. Oleh karena itu, melalui Maria kita dapat mesuk surga. "Dengan menjadi dagaing dalam Maria, Kristus dating ke dunia. Jadi melalui Maria jalan menuju surga telah dibuka kembali." Namun Maria masih lebih lagi dari suatu pintu gerbang ke Surga dengan kata lain, ialah Jalan Satu-satunya menuju Firdaus. (Kerajaan Damai) Ini berarti bahwa Allah Bapa telah menetukan supaya kita dapat diselamatkan, kita harus mengakui Maria sebagai Bunda kita, kita harus memiliki Devosi yang Kuat dan Besar kepadanya dan Mencintainya, kita harus berusaha untuk meniru segala kebijakannya.

Pintu Gerbang Firdaus ditutup karena Hawa tetapi berkat Maria pintu tersebut dibuka kembali, perkataan ini berarti menekankan kekuasaan Maria sebagai Perantara Keselamatn umat manusia. Ini karena ia adalah Bunda Allah, yang mengandung Putra Allah, Sang Penebus dan menganugerahi-Nya kepada Dunia. Tetapi ia juga perantara keselamatan karena ia adalah Penebus Serta dari umat manusia. Ia bekerjasama dengan Allah Putra dalam penyelamatan umat manusia dengan mengurbankan kedudukannya yang anmat besar yakni dengan menyatukan dirinya dengan Penderitaan Putranya selama Kesengsaraan dan Kematian-Nya di Salib.
Suatu lagu Liturgi latin memuji :
"Pintu gerbang yang menerangi kegelapan kami,
Engkau yang membuka Taman Eden bagi kami;
Malaui engkau Sang Penebus dating dan
Segala bangsa kembali kepada Bapa".

Dalam, sajak itu Maria dipuji karena malaui Dia sang penebus dating ke dunia dan melalui Dia segala bangsa dapat kembali kepada Bapa. Demikianlah bagaimana pintu-pintu gerbang Taman Eden (Firdaus), yakni pintu-pintu gerbang dari Firdaus duniawi ditutup oleh Allah setelah dosa asal Adam dan Hawa, dan dijaga beberapa Kerub (Kej 3 : 24).
Saat Nabi Yehezkiel melihat pintu gerbang dari Bait Allah, yang ia pandang dalam suatu penglihatan, berkata "Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu gerbang luar dari tempat kudus, yang menghadap ke timur, gerbang ini tertutup. Lalu Tuhan berfirman kepadaku, "Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan sibuka dan jangan seorang pun masuk dari situ".(Yeh 44 : 1-2)

Para bapa Gereja mengintrepretasi jalan ini dengan symbol-simbol Maria secara logika, melalui marialah Tuhan Yesus datang di dunia. Karena itu Dia adalah Bait Allah yang Baru, dengan lahirnya Yesus melalui Maria Tuhan menyucikan Dia dengan kehadiran-Nya, menyucikan Dia dengan keperawann-Nya. Oleh sebab itu, Gereja menyatakan Bunda maria sebagai Perawan Abadi. Dengan demikian, Maria menjadi contoh sublime bagi semua umat menusia yang dalam jejak kaki Maria hendak mengabdikan keperawanan jiwa dan raga mereka kepada Kristus serta memberi-Nya kepada dunia.

Sumber Majalah Missio Immaculatae International No 9 Nov.05

--------
Doa kepada Hati Maria yang Tak Bernoda
(memorare St. Bernandus)

Ingatlah, O Perawan Maria yang amat murah hati,
bahwa belum pernah terdengar,
Seorang pun yang mencari perlindungan-Mu,
yang mohon pertolongan-Mu,
atau mengharapkan bantuan-Mu
terlantar ………..
Tergerak oleh keyakinan ini,
aku berlari kepada-Mu.

O Perawan segala perawan, Bundaku,
Kepada-Mulah aku dating,
aku pendosa, seraya mengadu menghadap hadirat-Mu.

Bunda Sang Sabda,
Jangan menolak permohonanku,
Melainkan, karena kemurahan Hati-Mu,
Dengan dan kabulkanlah.
Amin.
--------
Doa Tiga Salam Maria
Novena Tiga Salam Maria berasal dari Santa Mechtildis.
Ia mendapatkan pengalaman rohani dari Bunda Maria ketika ia cemas akan keselamatan hidupnya dan ia memohon Bunda Maria untuk membantunya saat kematiannya.
Bunda Maria mengabulkan permohonannya dan meminta ia agar berdoa tiga kali Salam Maria.
Santo Antonius dari Padua, Santo Leonardus dari Porto Mauritio dan Santo Alfonsus de Liguori berjasa besar dalam mewartakan doa Tiga Salam Maria ini.
Doakanlah doa ini selama sembilan hari berturut-turut.Dan jika permohonan anda berat, lakukanlah novena ini 3x berturut-turut.
Novena Tiga Salam Maria
Bunda Maria, Perawan yang berkuasa, bagimu tidak ada sesuatu yang tak mungkin, karena kuasa yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon pertolonganmu dalam kesulitanku ini, janganlah hendaknya engkau meninggalkan aku, sebab aku yakin engkau pasti dapat menolong, meski dalam perkara yang sulit, yang sudah tidak ada harapannya, engkau tetap menjadi pengantara bagi Puteramu.
Baik keluhuran Tuhan dan penghormatanku kepadamu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah seandainya engkau sudi mengabulkan segala permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonanku ini benar-benar selaras dengan kehendak Puteramu, dengan sangat aku mohon, o Bunda, sudilah meneruskan segala permohonanku ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tak akan menolakmu.
Pengharapanku yang besar ini, berdasarkan atas kuasa yang tak terbatas yang dianugerahkan oleh Allah Bapa kepadamu. Dan untuk menghormati besarnya kuasamu itu, aku berdoa bersama dengan St.Mechtildis yang kau beritahukan tentang kebaikan doa "Tiga Salam Maria", yang sangat besar manfaatnya itu.
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Perawan Suci yang disebut Tahta Kebijaksanaan, karena Sabda Allah tinggal padamu, engkau dianugerahi pengetahuan Ilahi yang tak terhingga oleh Puteramu, sebagai makhluk yang paling sempurna untuk dapat menerimanya.
Engkau tahu betapa besar kesulitan yang kuhadapin ini, betapa besar pengharapanku akan pertolonganmu. Dengan penuh kepercayaan akan tingginya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diriku seutuhnya kepadamu, supaya engkau dapat mengatur dengan segala kesanggupan dan kebaikan budi, demi keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah kiranya Bunda dapat menolong dengan segala cara yang paling tepat untuk terkabulnya permohonanku ini.
Bunda Maria, Bunda Kebijaksanaan Ilahi, sudilah kiranya Bunda berkenan mengabulkan permohonanku yang mendesak ini. Aku memohon berdasarkan atas kebijaksanaanmu yang tiada bandingnya, yang dikaruniakan oleh Puteramu melalui Sabda Ilahi kepadamu.
Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus dari Porto Mauritio, yang rajin mewartakan tentang devosi "Tiga Salam Maria" aku berdoa untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya itu
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.
Bunda yang baik dan lembut hati, Bunda Kerahiman Sejati yang akhir-akhir ini disebut sebagai "Bunda yang penuh belas kasih", aku datang padamu, memohon dengan sangat, sudilah kiranya Bunda memperlihatkan belas kasihmu kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besar pula belas kasihmu kepadaku. Aku tahu, bahwa aku tidak pantas mendapat karunia itu. Sebab seringkali aku menyedihkan hatimu dengan menghina Puteramu yang kudus itu. Betapapun besarnya kesalahanku, namun aku sangat menyesal telah melukai Hati Kudus Yesus dan hatikudusmu.
Engkau memperkenalkan diri sebagai "Bunda para pendosa yang bertobat" kepada St.Brigitta, maka ampunilah kiranya segala kurang rasa terima kasihku padamu. Ingatlah akan keluhuran Puteramu saja serta kerahiman dan kebaikan hatimu yang terpancar dengan mengabulkan permohonanku ini melalui perantaraan Puteramu.
Bunda Perawan yang penuh kebaikan serta lembut dan manis, belum pernah ada orang yang datang padamu dan memohon pertolongamu engkau biarkan begitu saja. Atas kerahiman dan kebaikanmu, aku berharap dengan sangat, agar aku dianugerahi Roh Kudus. Dan demi keluhuranmu, bersama St. Alfonsus Ligouri, rasul kerahimanmu serta pengajar devosi "Tiga Salam Maria", aku berdoa untuk menghormati kerahimanmu dan kebaikanmu.
Salam Maria ... (3X)Bunda Maria yang baik hati, jauhkanlah aku dari dosa-dosa berat.

Meneladani Sang Immakulata



Meneladani Sang Immakulata

Oleh : Rm. Maximilian M. Dean, FI

Maria adalah murid Kristus yang sempurna dan Bunda yang membawa semua anaknya menjadi mirip Putra Sulungnya. Ia ingin mengenekan pakaian kebajikannya sendiri, kepada kita. Namun hal ini tidak dapat dilakukannya tanpa kerjasama dengan. Maka kita harus mengambil langkah pertama dengan mencoba meneladaninya, dengan menanggalkan habitus lama/kebiasaan kita, sehingga diperbaiki oleh Roh Kudus.

Bila seseorang memulai perjalanan, dia harus memiliki tujuan. Jika tidak, ia akan berjalan kian kemari. Dengan cara yang sama, dalam perjalanan rohani, kita perlu memiliki tujuan rohani yang kita usahakan untuk dicapai dengan bantuan rahmat Ilahi. Tujuannya tentu saja ialah untuk menjadi Kristus-kristus yang lain, menjadi sungguh-sungguh orang Kristen. Yah, makhluk ciptaan yang paling sesuai dengan Kristus dulu, sekarang dan selamanya, adalah Maria Imakulata. Ia adalah teladan Gereja beliau adalah contoh dari setiap orang Kristen. Ini berarti bahwa untuk menjadi seorang Kristen yang otentik, kita harus menjadi Marian.

Maka kita berbicara mengenai daftar perjalanan seumur hidup yang berpusat pada Hati sang Immakulata Coredemtrix. " Marianisasi hidup seseorang." Rm. Manelli dengan singkat menggambarkan perjalanan Marian ini sebagai berikut, " Kita temukan diri kita sendiri di sini dalam arena Mistikisme Maria, dan kita semua dipanggil untuk ini dan di bimbing kepada Konsekrasi Maria yang berjalan mendoakan, membimbing dan mengikuti Putra Allah yang dipercayakan kepada Hidup dan Rahimnya. Yang dipraktekan dalam kedalaman dan Totalitasnya, namun untuk menjalankan hidup sesuai dengan konsekrasi kepada Hati Immakulata secara penuh dan giat, dibutuhkan tekad untuk merealisasikan suatu kehidupan yang menladani menyerupai diri Maria. Sedemikian kuat dan sungguh-sungguh, sehingga kita mengenakan semua Kebajikan-kebajikan dan Keutamaan serta Anugerah yang telah Allah tentukan sejak ia dalam kandungan ibunya St. Anna (Hanna). Ini juga akan membawa kita secara perlahan dan pasti menjadi Bejana seperti diri Maria yang dipersiapkan sebagai sarana Kerajaan Allah, sutau kesatuan yang menjadi semakin Intim dengan Bunda Maria. Di Kayu Salib Yesus pun telah ber Sabda yang disaksikan serta ditujukan kepada murid yang setia Yohanes agar dia juga menerima sebagai ibu sekaligus menjadi anak Maria. Dan melalui Hati Maria Yang Tak bernoda agar kita dapat tiba pada Hati Sang Putra Allah yang juga Buah Rahim dan ia kasihi, demikian yang dinyatakan St. Maximilian M. Kolbe.

Dalam garis besar Marianisasi hidup seseorang Rm. Manelli mengarisbawahi tiga tahap :
Meledani, Menyatukan diri dan Merubah diri sebagai Maria (Putri, Bunda dan Mempelai), setiap jiwa yang memfokuskan perhatiannya dengan tekun pada Hati Bunda Yang Tak Bernoda, secara intim dihubungkan dengan persembahan Diri Putranya yang Ilahi itu, dan didorong dengan kaut untuk meneladani Bunda, masuk dalam suatu kesatuan hidup dengannya dan pada akhirnya di "transubstansiasi" kan secara wajar dan mengalir bersamanya.

Pertama, kita harus meneladani Sang Immakulata dalam semua kebajikannya. Gereja tak pernah merenungkan Maria sebagai "Model yang Utama" dan "Realisasi yang patut dicontoh Gereja", Ia adalah Gereja yang Mulia, Tak Bernoda ataupun berkerut, atau hal seperti itu lainnya. Malainkan. "adalah suci dan tanpa cela"(Ef 5 : 27), maka beliau adalah contoh Pribadi dan Dinamis bagi tiap anggota Gereja yang dipilih Kristus, "sebelum penciptaan dunia…(untuk) menjadi suci dan tak bernoda dalam pandangan Kasih-Nya".(Ef 1 : 4) Ia adalah teladan, terutama di Kaki Salib pada saat ia mempersembahkan Kurban Suci Yesus Kristus pada bapa dan mempersatukan dirinya kepada Kurban-Nya dalam Hati Keibuannya sebagai Coredomtrix. Di bawah aliran Darah Termulia Putranya, dipuncak tertinggi dari perantaraan keibuannya, Maria secara heroic memberi contoh setiap kebajikan Kristiani, khususnya kebajikan teologis; Iman Harapan dan Kasih.

Oleh karena itu, Gereja dan setiap anggota Gereja khususnya, harus meneladani kebajikan-kebajikan Maria yang telah ditunjukkannya dalam seluruh perjalanan perziarahan hidupnya di dunia ini. Namun secara istimewa selama kasih keibuannya di Kalvari, pada saat Maria, dengan dan di bawah Kristus yang tersalaib, meebus dunia sebagai Coredemptrix.
Teladan ini sesuai dengan seluruh proses pertobatan dan pemurnian yang telah kita singgung di artikel-artikel sebelumnya. Rm. Manelli menggambarkannya sebagai "aspek negative" untuk memariankan hidup seseorang, karena "itu termasuk menolak semuanya yang tidak pantas bagi Hati Tak Benoda, yang membuatnya merasa pahit dan terluka, yaitu dosa dalam segala jenis. Itu berarti mempraktekkan penyangkalan diri, penitensi, mempersembahkan silih, baik yang batiniah amupun yang lahiriah…. Melalui proses pemurnian yang luar biasa aktif atau pasif dari indera dan kemampuan jiwa."

Untuk mencapainya pada tingkatan yang praktis, jiwa kita perlu menentukan keburukannya yang paling utama dan kemudian berusaha mempraktekan kebajikan Maria, yang bertentangan dengan kekurangan tadi. Sekali kita mengetahui kebajikan kunci yang kita butuhkan, kita sebaiknya memeriksa diri kita sendiri setiap hari, untuk mengamati bagaimana kita mempraktekannya, merenungkan bagaimana Bunda Maria akan menjalankan ditempat kita. Dengan cara ini, ia menjadi cermin untuk memmeriksa suara hati kita. Saat kita setiap hari membendingkan diri kita dengannya, kita akan mulai menyadari, betapa banyak kita harus bertumbuh dalam kunci kebajikan dalam keutamaannya sebagai Bejana yang dipersiapkan untuk Kerjaaan Allah.

Sungguh merupakan hiburan besar bahwa Sang Immakulata bukanlah teladan statis dari 2000 Tahun yang lalu. Meneladani ia adalah Ibu kita sapanjang waktu, Ibu Rohani Sejati yang penuh semangat, memberi pupuk pada hati kita, yang menjadi perantara semua Rahmat yang kita perlukan untuk mencontohnya supaya menjadi serupa dengan Putranya, Tuhan kita Yesus Kristus. Maka Maria adalah teladan dan perantara kita, dan semua ini disampaikan dengan kasih, bilangan kita memandangnya sebagai Ibu Sejati kita semua yang berpengharapan akan Belas Kasih Setia Allah seperti "Kidung Manificat"nya

Sumber : Missio Immmaculata Internasional Mei 2006.

Doa tiga Salam Maria sebelum menyambut Komuni Kudus.
(doa pribadi di awali tahun 2000 sampai saat ini)
“mohon diperhatikan tidak dalam keadaan dosa berat”

Ya, Maria, Bunda Gereja.
Kesetiaan Iman-mu tak tertandingkan,
Mengikuti jejak Sang Juruslamat Yesus Kristus, Putra Allah.

Kami memohon kepada-mu dengan rendah hati,
Kami yang lemah dan berdosa ini,
Merasa tak layak dan tak pantas,
Menyambut hari ini.

Tetapi melalui Anugerah yang telah engkau terima dari Allah Bapa.
Sudi kiranya mendoakan dan menuntun kami,
Kehadirat Putra-mu - Manna dari Surga
Bagi kesembuhan kehidupan rohani kami.
Amin.

Salam Putri Allah Bapa – 1 Slm. Maria.
Salam Bunda Allah Putra – 1 Slm Maria.
Salam Mempelai Allah Roh Kudus – 1 Slm Maria.
Kemulyaan…… Amin.