Jumat, 04 Juli 2008

Uskup Agung Fulton J.Sheen



Penagaruh uskup Sheen dalam pembentukan seorang Imam
Sumber : AM No 42

Berikut adalah renungan atas pengaruh Uskup Agung Fulton J.Sheen, pada Fr Peter Stojanovic, yang ditabiskan oleh nya di Katedral St. Mikhael, Waga-wagga, NSW Australia. Sebelumnya ia bekerja sebagi guru SMA di Melbourne, Victoria dan menjadi anggota Serikat Fulton J.Sheen, sejak Desember 2001.

Dalam banyak hal, Uskup Agung Sheen memang merupakan imam dan menusia yang ideal. Kebijakan-kebijakan Adikodrati menyinari kebajikan menusiawinya. Sebagai seorang imam yang baru ditahbiskan aku ingin mencontohnya dalam dua hal yakni imamatnya yang khusus, yang amat menonjol untuk diteladani “Imam sebagai Nabi dan Imam sebagi Kurban”.

Imam sebagai Nabi
Pelayanan dalam mengajar dianggap sebagai peran yang utama dari seorang imam. Nabi adalah seseorang yang mewartakan Sabda Allah, Sabda Kebenaran, kepada manusia. Setiap homili harus berbicara tetang Kebenaran, mewartakan Kristus dalam kata-kata yang menyuburkan Iman. Meja Sabda dan Meja Perjamuan Ekaristi – berjalan bersama-sama. Benar-benar formal sebuah perayaan yang sebenarnya! Kebenaran selalu merupakan makanan yang baik bagi angan-angan! Setiap Khotbah harus membangkitkan semangat seperti khotbah-khotbah Sheen.

Mottoku adalah “mengenal kebenaran, mencintai kebenaran dan hidup dalam kebenaran”, Sheen memang seorang guru yang hebat, karena ia adalah siswa yang hebat. Ia adalah pengkhotbah yang karena ia adalah seorang murid yang besar. Khotbahnya mengandung kekuatan, karena ia menjalankan secara sungguh-sungguh apa yang ia khotbahkan, ia menjadikan kebenaran itu bagian dari dirinya sendiri. Kebenaran meluncur dengan kekuat ke bibirnya, karena Kebenaran itu menggema dalam setiap syarafnya, ia berkhotbah dengan hati dan pikiran
Kata-kata seorang imam yang paling berarti dalam, dimulai dengan : “Inilah Tunah-Ku….” Aku gemetar pada saat pertama kali mengucapkannya dalam Misa Syukur perdanaku. Mereka adalah dinamait Rohani, aku gemetar, karena merasa seolah-olah aku akan menekan tombol untuk memulai suatu gerakan, bukan hanya pukulan yang keras, tetapi suatu ledakan Ekaristi, Sheen tahu rahasia kekuatan Ekaristi dan mepromosikannya sebagai Tema Harta karunnya. Dalam menganjurkan Adorasi Ekaristi, terutama pada jam-jam Suci, ia menunjukan cara hidup yang Sejati; “Jangan membuang waktumu, tetpi buanglah dirimu. Kurbankan kemauanmu demi kemauan Allah. Ekaristi adalah saat Bencana dan Pintu menuju Keabadian serta Kesatuan Illahi.
Imam sebagai Kurban
Fulton Sheen memang seorang uskup dan mungkin pnatas menjadi Kardinal, tetapi, pertama-tama ia adalah seorang imam/kurban yang berdiri di tempat Kristus. Imam yang meneladani Kristus dalam mengurbankan dirinya sendiri, imam melakukannya setiap hari sebagai penyambung. Ia menyatukan persembahan pribadinya dengan Ekaristi, Sheen mendorong umat supaya menempatkan diri mereka secara Batiniah, di atas Patena juga.
Pengurbanan adalah Pematang menuju kesucian, imam menjadi suci pada tingkatan bahwa ia merendahkan dirinya. Ia menjadi lebih kecil di hadapan ke-Mahakuasaan Allah. Imam harus memandangi Hosti sebagai suatu Cermin. Ia harus mewajahi Kristus kesucian: Kecil, Murni dan Rata.
Imam mengangkat Yang Maha Kuasa, antidote bagi dosa dan makan untuk keabadian itu menjadi serupa, didalam tangan-tangannya, pada setiap Misa Kudus, ini seharusnya untuk Merendahkan Diri. Ia membungkuk, untuk membuat dirinya kecil. Ia melayani, berdiri di Meja Perjamuan Tuhan. Pelayanan dan Pengurbanan berjalan Bersamaan, serupa seperti Hosti, Kristus memanifestasikan kelembutan dan Kasih saying-Nya.
Warna Putih menhadirkan kemurnian.
Imam harus menjadi suatu contoh dalam mengejar dan mempraktekan kebajikan-kebajikan yang utama ini. Seorang imam yang bagaikan Anak Domba, mungkin kelihatan lemah, namun kelembutannya itulah kekuatannya : Hangat dan Menyambut. Kedamaian meliputi setiap Kata dan Perbuatannya, yang dating dari suatu Hati yang lembut dan Baik, tanpa ada keadaan “Dingin”.
Pribadi seorang imam seharusnya tidak punya duri-duri atau sengatan-sengatan, malainkan halus bagaikan Sutera dan Tranparans. Sheen benar-benar memiliki wajah seorang imam ideal seperti si atas, dangan kilau Surgawinya. Memang apa yang istimewa dalam diri Sheen adalah Kesuciannya.
Marilah berdoa, supaya Allah juga membentukku menjadi seorang imam yang suci dan manusiawi dengan kemiripan Sheen yang memancarkan Kristus.

Doa Koronka


Doa Kerahiman Ilahi(Kaplet Koronka)


Pada tahun 1935, Tuhan Yesus mengajar St. Faustina suatu doa khusus memohon kerahiman Allah.
"Doronglah orang-orang agar mengucapkan doa ini ....
barangsiapa yang mengucapkannya, akan menerima kerahiman yang besar ....
Melalui doa ini, kamu akan mendapat segala hal, bilamana yang kau minta itu sesuai dengan kehendak-Ku."
Yesus juga mengajar St.Faustina, untuk mengucapkan doa kecil pada tiap jam 3, saat kematian-Nya:Darah dan air yang memancar keluar dari Hati Yesus Yang Maha Kudus, sebagai sumber kerahiman bagi kami, aku mempercayai-Mu.Suster Faustina mengucapkannya tiap pagi dan seringkali mengulanginya sepanjang hari, untuk memperbaharui persembahan dirinya kepada Kerahiman Ilahi.

Berikut doanya yang didaraskan dengan bantuan Rosario biasa:

Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.
Bapa Kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-MuJadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di dalam surga.Berilah kami rejeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami,seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.Dan janganlah masukkan kami ke dalam percobaan,tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin.

Salam Maria penuh rahmat.
Tuhan sertamu.
Terpujilah engkau di antara wanita,
dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
Santa Maria Bunda Allah.
Doakanlah kami yang berdosa ini,sekarang dan pada waktu kami mati. Amin.

Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Maha Kuasa,
Pencipta langit dan bumi,
dan akan Yesus Kristus Putera-Nya yang tunggal, Tuhan kita,

yang dikandung oleh Roh Kudus,
dilahirkan oleh Perawan Maria,
yang menderita sengsara,
dalam pemerintahan Pontius Pilatusdisalibkan wafat dan dimakamkan,
yang turun ke tempat penantian,
pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati,yang naik ke surga,
duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa,
dari situ Ia akan datang mengadili orang yang hidup dan yang mati,
Aku percaya akan Roh Kudus,
Gereja Katolik yang Kudus,
Persekutuan para kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan,
kehidupan kekal. Amin.

(Dimulai dengan dekade pertama, pada setiap manik Bapa Kami, ucapkan kata-kata berikut)Bapa Yang Kekal, kupersembahkan pada-Mu: Tubuh dan Darah, Jiwa dan ke-Allah-an Putera-Mu terkasih, Tuhan kami Yesus Kristus,demi penebusan dosa-dosa kami dan dosa seluruh dunia

(Pada setiap manik Salam Maria, ucapkan kata-kata berikut)
Karena sengsara-Nya yang menyedihkan, kasihanilah kami dan seluruh dunia.

(Setelah selesai 5 dekade, diakhiri dengan kata-kata berikut sebanyak 3x berturut-turut)
Allah Yang Kudus,
Allah Yang Maha Kuasa,
Allah Yang Kekal,
kasihanilah kami dan seluruh dunia.
Atas nama Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, Amin.

St. Maria Faustina


Mengapa pengampunan Tuhan begitu penting?
Oleh : Fr. Seraphim Michalenko, MIC

Bapa Seraphim Michalenko, MIC ,bertindak sebagai perwakilan postulant untuk Amerika Utara di dalam kasus kanonisasi St. Maria Faustina. Tuhan tealh menjelaskan dalam Injilnya bahwa ketika Dia kembali Dia tak ingin berhubungan lagi dengan dosa, sebab Dia telah melakukannnya sekali dan untuk selamanya. Saat Dia dating kembali, “Hanya akan membawa keselamatan bagi siapa saja yang telah menunggunya dengan setia.”(Heb 9 : 28)
Maka ketika orang bertanya padaku mengapa pesan pengampunan dari Tuhan sangat penting untuk dunia saat ini. Jawabannya sederhana, Melalui pesan Kemurahan Hati Tuhan, Tuhan kita Yesus Kristus sedang mempersiapkan kita untuk kedatangan-Nya yang terkhir.
Ia bercerita tetang Nabi besar Pengampunan Tuhan, St. Faustina, dalam satu dari serangkaian pengungkapan rahasia tahun 1930 an, “Umat manusia tak akan memiliki kedamaian sampai ia bertobat penuh kepercayaan pada pengampunan-Ku.”(Buku harian St. Faustina, 300)
Helena Kowaiska dikenal saat ini di seluruh dunia sebagai St. Maria Faustina (1905-38), ditunjukan sendiri oleh Tuhan kita Yesus Kristus sebagai “Sekretaris” dan “Rasul” pengampunan-Nya. Tuhan mengatakan kepadanya, “Kamu akan menyiapkan dunia untuk kedangan-Ku kembali.” (Buku Harian, 429)
Misa yang diberikan Tuhan kepadanya tidak hanya untuk mengingatkan dunia akan besarnya pengampunan Tuhan seperti yang diungkapkan dalam Injil Kudus, tetapi juga untuk mengajarkan kita format devosi baru pada pengampunan Tuhan dan untuk memulai suatu pergerakan kerasulan dari pengampunan Tuhan yang menunjukan suatu sikap percaya seorang anak-anak kepada Tuhan dan mencintai sesame.

Pengungkapan Rahasia secara Pribadi.
Meski demikian sebagaian orang tetap tak menaruh perhaitan apapun pada pesan pengampunan dari Tuhan sebab hal itu dating melalui sebuah “Pengungkapan rahasia secara pribadi”. Tetapi penting untuk mengingat apa yang dikatakan St. Faustina, Ia berkata sebuah Gereja dibangun pada pondasi para nabi dan rasul (lihat Ef 2 :19-22), lalu St. Agustin dan St. Thomas mengedentifikasi para nabi Gereja sebagai orang-orang yang menerima pengungkapan rahasia secara pribadi.
Tetpai kenapa Tuhan memohon pertolongan pengungkapan rahasia secara pribadi? Pastor Karl Rahner, SJ seorang ahli Teologi Jerman yang hebat menulis tentang pengungkapan rahasia secara pribadi berkata bahwa aemua Misteri yang menyangkut Gereja, digunakan bersama-sama, tak bias digabungkan semua menjadi satu dan pada suatu tingkatan yang sama. Jadi dari waktu ke waktu, dia berkata, Roh Kudus meletakkan sebuah lampu sorot di sebuah Misteri tertentu yang Gereja dan Dunia harus memberi perhatian khusus pada waktu yang telah ditentukan.

Pesan yang dikhususkan pada Zaman kita.
Pengungkapan rahasia paengampunan dari Tuhan terutama sekali di khususkan pada zaman kita. Adalah suatu hal yang sungguh jelas bahwa Sri Paus Yohanes Paulus II mengambil pengungkapan rahasia ini dangan serius. Pada tahun 1982 ia menulis sebuah ensiklik yang menyeluruh yang didedikasikan untuk pengampunan Tuhan dengan judul “Dives in Misericordia” (Kaya dalam Pengampunan), menggambarkan bahwa jantungnya misi Yesus Kristus adalah untuk mengungkapkan cinta pengampunan dari Sang Bapa. Pada tahun 1993 ia memberikan beatifikasi pada Sr. Faustina. Pada tahun 1997 ia mengunjungi Pusara Syt. Faustina yang diberkati di Lagiewniki SPolandia, dan menyampaikan, “Tak ada suatu apapun yang diperlukan manusia lebih daripada Pengampunan dari Tuhan…. Dari sini keluar sebuah pesan dari pengampunan bahwa Kristus sendirilah yang memiliki untuk menyampaikan kepada generasi kita melalui Sr. Faustina. “Pada tahun 2000 ia mengangkat Sr. Faustina menjadi Orang Suci, orang suci pertama yang diangkat sebagai Santa dalam Milenium Baru, dan pada hari yang sama juga menetapkan “Minggu Pengampunan dari Tuhan” sebagi sebutan khusus pada Minggu ke empat Paskah untuk seluruh Gereja. Dalam homilinya pada Minggu Pengampunan tahun 2001, Sri Paus Yohanes Paulus II menyampaikan pesan Pengampunan yang diberikan pada St. Faustina
“Penghargaan dan jawaban tajam yang Tuhan tawarkan pada pertanyaan-pertanyaan dari pengharapan-pengharapan menusia pada zaman kita, ditandai oleh tragedy-tragedi yang mengerikan. Pengampuan dari Tuhan! Ini adalah Karunia Paskah yang diterima oleh Gereja dari kebangkitan Kristus dan yang ditawarkan pada umat manusia pada akhir melenium ketiga.”
Di Lagiewniki, Polandia tahun 2002, pada Konsekrasi Shrine baru Pengampunan dari Tuhan, Sri Paus menunjukan suatau pesan dalam buka harian yang dictat oleh Sang Santa : “Ketika aku sedang berdoa untuk Polandia, aku mendengar kata-kata ini – Aku membawa suatu cinta khusus untuk Polandia, dan jika dia taat pada kehendak-Ku, Aku akan memberinya kekuatan dan kekudusan. Darsinya akan tampil percikan yang akan menyiapkan dunia untuk kedatangan-Ku yang terakhir. “(buku harian 1732).
“Saat ini, oleh karena itu, di dalam shrine ini, Aku ingin dengan khidmat untuk mempercayakan dunia kepada pengampunan Tuhan. Aku melakukannya dengan terbakar oleh keinginan bahwa pesan dari cinta penampunan Tuhan, disampaikan disini melaui St. Faustina, memungkinkan untuk diberikan untuk semua orang-orang di dunia dan mengisi hati mereka dengan Harapan. Semoga pesan ini disebarkan dari tempat ini pada tanah tumpah darah kami yang terkasih dan keseluruh dunia.”
Lalu, dengan sindiran langsung terdahap pernyataan Tuhan kita pada St. Faustina, dan mengutip bagian terakhirnya, Bapa Suci mengumumkan, “Semoga bungkus perjanjian (penekanan penulis) dari Tuhan Yesus akan dipenuhi : dari sini ke sana harus melangkah maju percikan yang akan menyiapkan dunia untuk kedatangan-Nya yang terakhir” (buku harian 1732), Percikan ini perlu untuk diterangi dengan kemuliaan Allah, Api Pengampunan ini perlu untuk disebarkan di dalam dunia. Dalam Pengampunan Tuhan, dunia akan menemukan kedamaian dan manusia akan menemukan kebahagiaan! Sri Paus menamakan ini “Bungkus Perjanjian”. Ini adalah suatu ungkapan yang mengejutkan. Sebagian orang hanya mengomentari pertanyaan tersebut. Tetapi Sri Paus memberi perhatian serius terhadap pernyataan Tuhan tersebut, dan ia menyebutnya “Bungkus Perjanjian”.

Pengungkapan Rahasia yang bersifat Ramalan.
Mangapa Sri Paus Yohanes Paulus II betul-betul merekomendasikan bahwa kita harus memberikan kepada dunia melalui St. Faustina? Dengan jelas, ia melakukan ini sebab ia melihat hal ini sebagai lebih dari sekedar koleksi dari “Pengungkapan Rahasia Pribadi”; melainkan ia lihat hal tersebut sebagai pengungkapan rahasia yang bersifat ramalan. Dengan kata lain,pengungkapan rahasi diberikan kepada kita oleh Allah untuk menyampaikan hati Gospel dengan sebuah memenuhi kebutuhan pada jaman kita. Sekarang, 102 tahun sudah berlalu sejak kelahiran Santa kita yang tercinta pada 25 Agustus 1905. Tujuh puluh tahun sudah berlalu sejak kepengasingannya untuk mengambil tempat yang telah ditentukan untuknya dekat dengan Tuhan, Bagaimana pun, kita yang berharap untuk siap bersedia dan “dengan taat menunggu-Nya”. Mestinya tidak melupakan janji yang telah diberikan kepada kita, “Dunia yang malang, aku tidak akan melupakanmu,” dia menulis “Walaupun aku merasa bahwa aku akan dengan seketika bersatu di dalam Tuhan seperti di dalam lautan kebahgiaan, itu tak akan menjadi sebuah rintangan untuk kedatanganku kembali ke dunia untuk mendorong jiwa-jiwa dan menyakinkan mereka untuk percaya pada Pengampunan Tuhan. Memang benar, penyatuan sebuah kemungkinan yang tak terhingga untuk melakukan aksi tersebut.” (buku harian, 1582)
Semoga pejalanan hidup kita semakin mendekati kehidupan St> Faustina dan tulisan-tulisanya, dan pengharapan kita akan janji pertolongannya, menyempurnakan apa yang Tuhan kita banyak inginkan dari kita dan membutuhkan kita untuk manjadi mampu memenuhi keinginan-Nya yang Kudus di dalam diri-Nya yang adalah Pengampunan Tuhan yang tak terhingga dalam setiap Pribadi.

Fr. Serphim Michalenko, MIC bertindak sebagai perwkilan postulant untuk Amerika Utara dalam kasus kanonosasi St. Maria Faustina.

Mengapa Berdoa


Mengapa Berdoa untuk
seorang Imam?

Sumber : The Mercy of God in His Works.

Sungguh sangat membahagiakan melakukan sesuatu yang indah bagi Tuhan. Seandainya kita kaya, kita mungkin mendirikan sebuah yayasan kemanusiaan guna membantu orang-orang miskin dan sakit. Tetapi kita bukanlah oaring kaya. Namun, meski demikian, ada yang lebih besar yang akan lebih menggembirakan Tuhan, yang dapat dilakukan oleh masing-masing kita, yaitu memberikan kepada Tuhan seorang imam yang suci. Seorang imam yang suci dapat dilakukan banyak hal bagi Tuhan daripada seribu imam yang tidak suci.
Apa yang dpat dilakukan oleh seorang imam? Seorang imam mempersembahkan Misa Kudus setiap hari (itu yang seharusnya dan sangat penting). Setiap Misa Kudus sama dengan Kematian Kristus di Kalvari. Setiap Misa Kudus mempunyai Nilai dan memberikan berkat-barkat yang sama dan Identik dengan nilai dan berkat-berkat dari Pengorbanan di Kalvari. Merupakan suatu Mukjizat menghidupkan orang mati. Perkerjaan-pekerjaan yang luar biasa yang tidak dapat ditandingi yang dilakukan oleh imam dalam Misa Imam mengubah Roti menjadi Tubuh Tuhan sendiri. Ketika ia mengatakan : “Inilah Tubuh-Ku”, ia mentranformasikan Hosti tersebut ke dalam Pencipta Langit dan Bumi. Sungguh sangat mengejutkan oaring yang dikaruniai dengan kepandaian yang luar biasa. Malaikat yang paling tinggi di Surga aja tidak dapat melakukan hal serupa itu. Seorang imam memberikan pengakuan dosa dan mengampuni dosa-dosa.

St. Agustinus mengatakan bahwa ketika seorang imam mengampuni seseorang Pendosa ia menggunakan kekeuatan yang lebih besar dari kekutan Tuhan sendiri yang digunakan ketika menciptakan Dunia. Semua Malaikat di Surga berkat ke dalam jiwa-jiwa, Memurnikan, Menghibur dan Menguatkan. Apa yang dilakukan oleh seorang imam suci yang sederhana setiap hari tidak dapat ditangdingi oeh semua dokter yang ternama di dunia, para ilmuwan yang termashyur dan para raja yang berkuasa. Seorang imam adalah Kristus yang lain.
Seorang imam yang suci dapat melakukan ribuan perbutan untuk Tuhan dan Dunia, dibandingkan dengan imam yang tidak suci. Kita dapat mempersembahkan kepada Tuhan seorang imam yang suci. Bagaimana caranya?

Dengan mendoakannya, mempersembahkan doa harian kita, menderita, melakukan perbuatan-perbuatan baik, besar dan kecil, mengikuti Misa Kudus dam menerima Komuni untuknya. Kita juga dapat mempersembahakan itu semua untuk orang yang kita cintai, tetapi kita juga terutama bagi imam yang kita pilih. Tentu saja, ada baiknya juga mempersembahkan doa khusu. Dengan melakukan itu, kita mendapat bagian utama dari perbuatan-perbuatannya. Para Kudus sangat memahami hal ini, seperti yang dapat kita lihat dari peristiwa-peristiwa berikut ini:

St. Theresia dari Lisieux berdoa setiap hari untuk seorang imam muda yang ia pilih sebagai saudara spiritualnya. Imam yang dipilih itu, dapat melakukan hal-hal yang besar untuk Yuhan, sementara St. Theresia dari Lisieux menerima bagian yang besar dari perbuatan imam tersebut.
Pere Olier, ketika ia masih menjadi imam muda, jauh dari kesucian yang seharusnya. Pada suatu hari seorang wanita cantik, bepakaian putih, menampakkan diri di hadapannya dan berkata : “Bapa, jadilah imam yang suci. Itu yang Tuhan kehendaki.”
Ia sangat terkesan akan hal ini, tetapi pelajaran dan pekerjaan mengacaukannya dan ia kembali jatuh ke dalam cara lamanya yang penuh kehangatan. Wanita cantik tersebut menampakan diri lagi di hadapannya, menangis dangan sedih dan berkata : “Bapa, bagaimana engkau membuat aku menderita. Jadilah imam yang suci. Itu yang Tuhan kehendaki.” Kali ini Bapa Olier mulai lebih suci dan melakukan hal-hal yang mengagumkan bagi Tuhan. Bertahun-tahun kemudian, ia mengunjungi biara para suster Dominican, dan ia terkejut melihat wanita berbaju putih yang menampakkan diri di hadapannya di Paris. Wanita berbaju putih itu ternyata salah satu dari suster di biara ini. Suster tersebut telah mendoakannya selama ini dan terima kasih atas doa-doanya, Bapa Olier menjadi salah satu imam yang tersuci dan terbesar di Perancis.
Bapa Mateo Crawley, misionaris termashyur dari Hti Kudus, menganggap keberhasilannya dalam mempertobatkan para pendosa yang sangat sulit karena doa-doa dari teman-teman dan anak-anaknya.

Kita dapat berdoa dengan penuh semangat untuk seorang imam yang akan dapat berbuat banyak untuk Tuhan, dan kita akan mendapat bagian yang besar dari perbuatan imam tersebut, meskipun imam tersebut tidak menyadari bahwa kita mendoakannya. Namun demikian, akan lebih baik jika imam tersebut tahu bahwa kita mendokaannya karena dengan demikian ia dapat melakukan lebih banyak lagi bagi kita.
Apa yang dapat dilakukan imam? Ia dapat meletakkan kita setiap hari dalam Cawan dan Dari Darah Yang Paling Berharga. Ia juga dapat berbagi dengan kita tugas Ilahinya yang diucapkannya setiap hari. Ini merupakan satu cara lain yang sangat kuat yang dapat digunakan oleh imam. Para imam ketika menjalankan tugasnya bersatu dengan Yesus, yang berdoa dengan mereka dan untuk mereka. Mereka berdoa dalam kesatuan dengan Roh Kudus, yang mengilhami kata-kata yang mereka gunakan. Bagaimana mungkin Bapa Yang Kekal menolak untuk mendengarkan doa-doa serupa itu? St. Alfonsus mengatakan bahwa satu ayat dari Tugas Keilahian berharga ratusan doa-doa lain.

Maka sangat penting berdoa untuk seorang imam.
Semakin banyak kita berdoa baginya semakin banyak juga kita berdoa bagi diri kita sendiri. Imam terus akan berdoa untuk kita ketika kita sudah meninggal dunia. Teman-teman dan saudara-saudara kita dengan cepat akan melupakan kita. Bagaimana doa-doa kita dapat mempengaruhi seorang imam.
Doa-doa tersebut akan memberikan kepada imam, misalnya, inspirasi yang terlihat sederhana, tetapi yang dapat membantunya melakukan perbuatan besar bagi Tuhan.
Hanya sedikit umat Katholik yang mengetahui perbuatan besar yang dapat mereka lakukan dan betapa luar biasanya kekuatan doa, terutama ketika doa itu diperuntukkan bagi seorang imam.

Injil : Yoh 17 : 1-26
Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: ''Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau.
2
Sama seperti Engkau telah memberikan kepada-Nya kuasa atas segala yang hidup, demikian pula Ia akan memberikan hidup yang kekal kepada semua yang telah Engkau berikan kepada-Nya.
3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
4
Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
5
Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.
6
Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
7
Sekarang mereka tahu, bahwa semua yang Engkau berikan kepada-Ku itu berasal dari pada-Mu.
8
Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
9
Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu
10
dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
11
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita.
12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorang pun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
13
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.
14
Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan dunia membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
15
Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.
16
Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
17
Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
18
Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;
19
dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
20
Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka;
21
supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.
22
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu:
23
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
24
Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.
25
Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;
26
dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.''