Rabu, 03 September 2008

C.SANTA PERAWAN MARIA :

BUNDA BELAS KASIH

“Aku bukan saja Ratu Surga, melainkan juga Bunda Belas Kasih dan Bunda-mu (330)….”

“Aku Bunda bagi kalian semua, syukur kepada kerahiman Allah yang tak terselami (449)”

“Salam Ratu Tersuci, Bunda Belas Kasih….” Selama berabad-abad umat beriman menyapa Bunda Maria dengan gelar ini, dan sekarang, pada abad modern, Paus Yohanes Paulus II menghadirkan kembali di hadapan kita pentingnya peran unik Bunda Maria dalam rencana belas kasih Allah yang kekal. Dalam ensikliknya, Dives In Misericordia, Bapa Suci menyisihkan satu bagian yang sepenuhnya dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria “Bunda Belas Kasih”. Dialah, menurut Bapa Suci, yang memiliki pemahaman paling mendalam akan belas kasih Allah, dialah yang, lebih dari segala manusia lainnya, layak dan pantas menerima belas kasih Allah. Dipanggil dengan suatu cara yang istimewa untuk ikut ambil bagian dalam misi Putranya dalam menyatakan kasih-Nya, Bunda Maria tak kunjung henti mewartakan belas kasih-Nya “dari generasi ke generasi”.

Bagi St Faustina, Bunda Maria adalah sumber belas kasih Allah yang tak habis-habisnya, sebagai bunda, pelindung, guru, dan perantara. Dari Santa Perawan, ia menerima karunia kemurnian yang istimewa, kekuatan dalam penderitaan, dan pengajaran-pengajaran yang tak terhitung banyaknya mengenai kehidupan rohani. “Bunda Maria adalah instrukturku,” tulis St Faustina, “yang senantiasa mengajariku bagaimana hidup bagi Tuhan (620)…. Semakin aku meneladani Bunda Allah, semakin aku mengenal Allah secara lebih mendalam (843)… sebelum setiap Komuni Kudus, dengan sungguh aku mohon Bunda Allah untuk menolong mempersiapkan jiwaku bagi kedatangan Putranya (114)…. Bunda Maria mengajarkan kepadaku bagaimana mengasihi Tuhan dari lubuk hati yang terdalam dan bagaimana melaksanakan kehendak-Nya yang kudus dalam segala hal (40)…. O Bunda Maria, Bunda-ku, aku menempatkan segalanya dalam tanganmu (79)…. Engkaulah sukacita, sebab melalui engkau, Allah turun ke dalam dunia (dan) ke dalam hatiku (40


Berdoalah selalu dan monlah kepada yang telah memberi kehidupan, kita semua milik Nya maka telah tiba waktunya pikirkan dan doakan sesama mu.

Tidak ada komentar: